Sun_forever

"Yang Mulia, ini putri saya, dan saya menawarkan kesetiaan saya."
Di sebuah pesta mewah, saya bersembunyi di sudut dan menyaksikan ayah saya, seorang alfa, membungkuk untuk berbicara kepada pangeran di atas takhta, sementara saudari saya, Bernice, mengenakan gaun ketat dan glamor, duduk di kaki pangeran dan menunjukkan senyum yang menawan dan berlagak sombong.
Itu adalah resepsi untuk sang Pangeran dan untuk saudari saya menjadi pasangan hidupnya.
"Gadis ku, aku menangkapmu."
Suara menjijikkan sepupu saya terdengar. Dingin merayap di punggung saya.
"Kamu tidak dapat melepaskannya," katanya, mengulurkan tangan untuk saya lagi.
Tidak...
Pada saat yang sama, terdengar jeritan rendah dari pusat jamuan. Bernice tampak pucat, dan pangeran mengerutkan kening pada kerumunan di depannya. Dia memiliki aura menekan Lycan yang membuat semua orang takut untuk bernapas.
"Bukan dia," kata sang pangeran, bahkan menolak untuk melihat Bernice.
Bagaimana ini bisa terjadi? Bukankah pasangan hidup sang Pangeran adalah Bernice?
Saya bersembunyi di sudut. Saya tidak berminat untuk melihat apa yang terjadi di pesta itu. Saya hanya ingin menyingkirkan bajingan di depan saya.
Namun mengapa sang Pangeran melihat saya bersembunyi di sudut?
Oh, dewi Bulan, saya tidak bisa membaca matanya.

Berpasangan dengan Pangeran Lycan

Ketika aku menerima undangan dari Nuri, aku begitu bahagia hingga hampir berteriak.


Tapi aku tetap tenang dan elegan. Aku mengambil undangan itu dan bertanya dengan santai, "Apakah dia baru saja mengundangku?"


"Ya," jawab pelayan yang datang untuk mengantarkan surat itu.


Aku menahan tawa dan bertanya, "Apakah Putri Sibyl akan datang?"


"Baiklah, aku mengerti. Sampaikan pada Tuan Rodriguez bahwa aku akan datang besok."


Setelah pelayan Nuri pergi, aku melompat kegirangan dan berputar-putar sambil memegang undangan di tanganku.


"Ibu, kau benar. Nuri akan datang padaku."


Apa yang terjadi pada hari ulang tahunku benar-benar membuatku marah. Bukannya memberi hadiah kepadaku. Dia malah membawa Sibyl keluar dari kamarku, tanpa peduli pada perasaanku atau pertunangan kami.


31 Apakah Dia Menolakku?