Sudut Pandang Dalena
Pintu istana tertutup di belakangku.
Keheningan yang mengerikan menyelimuti istana, hanya sinar matahari melalui jendela yang menghangatkanku.
Aku menghela napas perlahan, mengumpulkan keberanian untuk melangkah lebih dalam ke dalam rumah.
Batuk teredam terdengar dari ruangan dalam. Suara lelaki yang lemah berkata, "Masuklah."
Aku mendekati ruangan itu, dan aroma obat-obatan dan dupa membuatku secara refleks menutup hidung.
Dari baunya, aku tahu bahwa pria ini memiliki penyakit paru-paru yang sangat serius. Mungkin dia tidak akan hidup lama.
Aku melihat tempat tidur mewah di depanku dengan tirai yang setengah terbuka. Seorang pria paruh baya duduk di atas tempat tidur dan berbalik menatapku. "Sibyl, akhirnya kau memikirkan ini?"
Dia menatap wajahku, matanya menunjukkan kebingungan, lalu keterkejutan. "Kau? Kau masih hidup?"
"Bagaimana itu mungkin?" Dia berkata pada dirinya sendiri sambil menundukkan kepala.