69 Balas Dendam dan Kematian

POV Nuri

Pagi telah tiba.

Matahari musim dingin bersinar melalui awan di wajahku, memberikan pancaran keemasan.

Tetapi aku sangat serius saat ini, menunjukkan ketegasan yang dingin.

Aku berdiri di Gerbang Istana, yang perlahan dibuka oleh dua penjaga.

"Tuan Rodriguez, ke sini, silakan. Raja dan Ratu sedang menunggu Anda."

Aku mendengus dan mengikuti penjaga itu.

Istana hari ini begitu sepi sehingga tidak ada satu pun pelayan yang lewat. Matahari pagi belum menyentuh dunia dengan kehangatannya, dan cabang-cabang pohon yang gundul serta langit biru gelap tanpa awan masih memberi rasa dingin.

Aku berjalan di sepanjang Jalan Pusat istana, melintasi sebuah alun-alun, dan tiba di sebuah menara tinggi di tengah istana.