Begitu dia sampai di kantin, dia tidak bisa tidak memperhatikan tumpukan piring yang besar yang dibereskan oleh para pelayan. Cara mereka tergesa-gesa bergerak dan kenyataan bahwa wajah mereka pucat sekali membuat perasaan yang tidak enak muncul di hati Shiro.
"Yo." Dia memanggil, lalu duduk di meja mereka.
"Kamu sudah selesai?" tanya Yin sambil cepat-cepat menelan makanan.
"Ya. Lisa, sudah berapa banyak dia makan sampai sekarang?" tanya Shiro.
"Saya percaya bahwa dia hampir selesai dengan sajian keduanya dari menu." jawab Lisa saat dia sedang berusaha menahan keinginan untuk muntah. Hanya melihat banyaknya makanan sudah membuatnya mual.
"^"%£$!!! Sajian kedua!?" mata Shiro melebar. Saat menoleh ke Yin, dia melihat Yin menyembunyikan wajahnya di balik piring untuk menghindari kontak mata.
Mengambil napas dalam-dalam, dia memberi isyarat kepada salah satu pelayan untuk datang.