'Orang ini…!'
Fernand merasakan amarah yang menyala-nyala mengalir dalam nadinya saat dia menatap pria yang berdiri hanya beberapa meter darinya.
'Dia berani menunjukkan punggungnya kepadaku?!'
Fernand sudah tahu dia kuat, bukankah ini sudah mendekati kesombongan?
'Saya lengah ketika dia mengirimkan serangan berdenyut yang menciptakan jarak di antara kami.'
Namun, itu tidak memberi si bodoh lisensi untuk menurunkan kewaspadaannya di depan lawan yang kuat.
Fernand tahu dia pasti tidak akan terkena serangan itu lagi.
'Jadi mengapa dia begitu santai? Apakah dia begitu yakin akan kemenangannya? Atau apakah dia hanya pemuda bodoh yang tidak tahu dirinya sendiri?'
Fernand rela bertaruh pada yang terakhir.
'Tampaknya dia belum mengalami kehinaan utama—tidak seperti saya. Dia tidak tahu ada ikan yang lebih besar di dunia ini.'
Selalu ada seseorang yang lebih kuat.