Si Pemakan Segalanya

"Dua alih-alih tiga, ya? Menarik..."

Suara itu bergema di sebuah ruangan yang sangat bersih. Ia milik seorang wanita yang duduk di balik meja makan yang sangat besar.

Kursi tempatnya duduk empuk dan berkualitas tinggi, begitu juga dengan meja yang dibuat dengan indah.

Seluruh ruangan dicat terutama dengan warna putih, dengan lapisan hitam dan merah—sedikit emas juga.

Ruangan itu memiliki estetika kekayaan dan kekuasaan... tapi juga bahaya terlarang.

Wanita yang duduk sendirian di ruangan itu—kecuali penjaga bertopeng yang berdiri di sudut—sangat cantik.

Ia memiliki wajah layaknya Malaikat, dan tubuhnya sungguh menakjubkan tak terdeskripsikan. Dengan kulit yang bersih dan proporsi yang sempurna, dia dengan mudah bisa dianggap sebagai wanita idaman setiap pria.

Saat ini ia dihadapkan dengan pesta pora di atas meja makannya.

Sebagian besar makanan terdiri dari daging, disiram saus merah tua, dan beberapa hiasan di sampingnya.