Pertempuran Ilahi [Bagian 3]

"UROOOOOAAAHHHH!!!"

Auman Dagon mengguncang langit dan menakutkan bumi. Jeritannya muncul dari kedalaman paru-paru binatangnya, dan tubuhnya bergetar hebat saat dia melepaskan semuanya.

Air liur melompat keluar dari mulutnya yang terbuka saat gema ini meledak, dan puing-puing di sekitarnya—bahkan tanah di bawah kakinya—bercerai-berai dan hancur, hanya karena tekanan saja.

Dalam hitungan detik, Dagon berdiri di tengah sebuah kawah besar yang dibuatnya sendiri; satu yang membentang ratusan meter.

Kemudian, ia mengarahkan perhatiannya pada makhluk yang berdiri tinggi di langit.

Untuk beberapa saat sekarang, Dagon telah terganggu—tidak, ditahan—oleh dua hal besar yang menyebabkan gerakannya terlihat lamban dan kurang presisi.

Satu adalah dorongan naluriah untuk membunuh Tamer.