Pikiran-Pikiran Seorang Penatua

Gratiana La Shanagari berdiri diam saat menatap kelompok yang berdiri di depannya, tersembunyi di balik tabir kekuatan yang tak dapat dijelaskan.

Iris hijau miliknya terus bersinar saat dia mempertahankan sedikit kerutan di alisnya. Orang Muda di sekitarnya terus berteriak dan berdengung kata-kata, tetapi dia tidak memperhatikan mereka.

Bukan berarti mereka salah dengan berbicara menentang orang-orang ini—lagipula, mereka mencemarkan tanah suci mereka—tapi Gratiana tahu ada cara yang jauh lebih pintar untuk menghadapi para penyusup daripada hanya berteriak kepada mereka.

'Namun, aku tidak bisa menegur Para Muda. Reaksi marah mereka menunjukkan betapa dalam mereka telah mewujudkan kebenaran Alam.'

Manusia adalah sampah—tidak lebih dari binatang dengan kuota kecerdasan tertentu. Dalam satu cara, mereka mirip dengan Monster.

Tidak… bukan hanya mereka.