Alis Su Ran tampak dihiasi ketidaksabaran, dan nada suaranya yang malas dipenuhi dengan rasa jijik.
Dengan wajah lemah dan tersudut, Su Xinyan memandangnya, namun Su Ran tidak melewatkan kilasan kemenangan di dalam kedalaman matanya.
"Xiao Ran."
Gu Heng menegurnya dengan nada tajam.
Su Ran berbalik untuk menatap mata dingin Gu Heng yang asing.
"Kapan kamu menjadi begitu tajam dan keras? Kamu tidak pernah tahu untuk merenungkan kesalahanmu. Xinyan adalah Kakak Perempuanmu, kamu..."
"Bang—!!"
Dengan suara yang memekakkan dari kaca yang pecah, gelas air di tangan Su Ran meledak di kaki Gu Heng.
Kata-kata yang diucapkan terhenti seketika saat ia mengangkat kepalanya dengan tak percaya. Sikap santai Su Ran sedikit mengendur, ekspresinya tanpa emosi, dan dingin yang mengerikan mencengkeram mata jernihnya yang cerah, membuat seseorang merinding tanpa merasa dingin.
"Apa yang ingin kamu katakan?"
Tatapan dingin dan nada suara yang membeku membuat Gu Heng tak mampu berkata-kata.