Suara mereka perlahan menjauh, dan Gu Heng memperhatikan sosok Su Ran yang semakin menjauh, mengingat semua yang baru saja terjadi, dengan sedikit kebingungan.
Xiao Ran...
Kapan dia mendapatkan keterampilan sehebat itu?
Dan terakhir kali...
Gu Heng merasa sedikit kebingungan, sebuah rasa panik tiba-tiba muncul di dalam dirinya.
"Kakak Heng..."
Su Xinyan menangis dan melemparkan dirinya ke dalam pelukannya, air matanya mengalir deras seperti hujan, terisak dalam-dalam.
Gu Heng secara alami melingkarkan lengannya di pinggangnya, sebuah gerakan sederhana yang dilakukannya dengan sangat terampil.
Dia dengan segera memegangi wajah Su Xinyan, melihat pembengkakan yang mulai terlihat di kedua pipinya, terutama yang kanan, dengan lima bekas jari yang jelas—mata Gu Heng dipenuhi rasa sakit.
"Kakak Heng, sakit sekali. Kenapa kakak berubah seperti ini? Dia tidak pernah melakukan hal yang begitu ekstrem sebelumnya, kenapa dia memperlakukanku seperti ini..."