Xiaoxiaohe

Seluruh Kota Yong tahu bahwa Nona Sulung Su dari Keluarga Su memiliki sifat jahat dan reputasinya penuh skandal, bertindak secara aneh hari demi hari, membuat keluarganya tidak suka.
Ayah yang tidak berguna: "Aku pasti tidak memiliki anak perempuan seperti itu; satu-satunya putriku adalah Xinyan."
Nyonya Tua: "Hal tak tahu malu, kamu benar-benar mempermalukan Keluarga Su."
Adik perempuan seperti teratai putih: "Maaf, Kak, kita memang bukan orang dari dunia yang sama."
Bajingan: "Sampah yang tidak bisa menunjukkan wajahnya di depan umum, orang rendah tidak pantas masuk ke dalam lingkaran kita."
Namun...
Sebelum Nona Sulung Su mengungkapkan pendapatnya, berbagai bos tidak bisa menahan diri lebih lama.
Seorang Kaisar Film tertentu: "Mengganggu bosku—bosan hidup, ya?"
Sebuah Asosiasi tertentu: "Tuan Presiden, silakan beri instruksi, bangkrut atau diasingkan?"
Sebuah Grup tertentu: "Apa itu Keluarga Su? Bahkan tidak pantas membawa sepatu BOS."
Para tokoh terkemuka dari berbagai bidang: "Halo, saudara ipar!"
Su Ran: "?"
Sementara dunia luar tercengang dengan identitas-identitas yang terus terungkap dari Nona Sulung Su, pria yang legendaris karena misterius dan kedisiplinan yang terkendali menyapu Su Ran dalam pelukannya.
"Nenek kecil, apakah ada identitasmu yang aku tidak tahu?" suara pria tersebut menggoda, malas, dan santai.
Sister Ran melengkungkan bibir merahnya sedikit, tersenyum cerah: "Istrimu."

Identitas Rahasia Pewaris Terbuang

"Bos, apa yang sedang Anda sibukkan? Anda tidak punya pacar atau keluarga, orang yang tidak mengetahui mungkin akan berpikir Anda memiliki istri untuk ditemani."


"Hmm." Suara pria itu rendah dan magnetik, serak dan gelap dengan nada dalam saat matanya yang mendalam menatap Su Ran.


"..." Su Ran diam-diam memalingkan wajahnya, melihat pemandangan di luar jendela.


Di sebuah klub kelas atas di Kota Yong, Mo Shangjie memegang teleponnya dengan ekspresi kebingungan.


Dia menatap telepon itu lama dan tidak bisa mengeluarkan sepatah kata.


Pria yang bersandar di dekatnya bertanya.


Mo Shangjie melemparkan telepon ke kursi dan melirik pria itu, suaranya penuh kesedihan:


"Dia bilang dia harus menemani istrinya."


Saya tidak merasa nyaman tanpa bertemu denganmu