Xiaoxiaohe

Seluruh Kota Yong tahu bahwa Nona Sulung Su dari Keluarga Su memiliki sifat jahat dan reputasinya penuh skandal, bertindak secara aneh hari demi hari, membuat keluarganya tidak suka.
Ayah yang tidak berguna: "Aku pasti tidak memiliki anak perempuan seperti itu; satu-satunya putriku adalah Xinyan."
Nyonya Tua: "Hal tak tahu malu, kamu benar-benar mempermalukan Keluarga Su."
Adik perempuan seperti teratai putih: "Maaf, Kak, kita memang bukan orang dari dunia yang sama."
Bajingan: "Sampah yang tidak bisa menunjukkan wajahnya di depan umum, orang rendah tidak pantas masuk ke dalam lingkaran kita."
Namun...
Sebelum Nona Sulung Su mengungkapkan pendapatnya, berbagai bos tidak bisa menahan diri lebih lama.
Seorang Kaisar Film tertentu: "Mengganggu bosku—bosan hidup, ya?"
Sebuah Asosiasi tertentu: "Tuan Presiden, silakan beri instruksi, bangkrut atau diasingkan?"
Sebuah Grup tertentu: "Apa itu Keluarga Su? Bahkan tidak pantas membawa sepatu BOS."
Para tokoh terkemuka dari berbagai bidang: "Halo, saudara ipar!"
Su Ran: "?"
Sementara dunia luar tercengang dengan identitas-identitas yang terus terungkap dari Nona Sulung Su, pria yang legendaris karena misterius dan kedisiplinan yang terkendali menyapu Su Ran dalam pelukannya.
"Nenek kecil, apakah ada identitasmu yang aku tidak tahu?" suara pria tersebut menggoda, malas, dan santai.
Sister Ran melengkungkan bibir merahnya sedikit, tersenyum cerah: "Istrimu."

Identitas Rahasia Pewaris Terbuang

Wajah Ye Zhichen terlihat pucat. Dia memegang perutnya dengan satu tangan, tapi dia masih berusaha keras untuk terlihat tenang dan menjaga penampilannya.


Namun, gerakan kecilnya tentu saja tidak luput dari mata Su Ran.


"Zhichen, ada apa? Kamu merasa tidak enak badan?"


Suara dingin Su Ran terdengar dari kursi belakang, penuh dengan perhatian yang jelas.


Gerakan Ye Zhichen tiba-tiba terhenti, dan wajahnya mendadak tegang untuk sesaat.


Dia merasakan beberapa tatapan tertuju padanya bersamaan.


Ekspresinya semakin tak mampu menyembunyikan ketidaknyamanannya, dan dia perlahan menoleh, tubuhnya kaku, dengan senyum yang tampak tidak alami di wajahnya.


Untungnya, saat itu malam hari, dan hanya cahaya redup dari lampu jalan yang masuk ke dalam mobil.


Saat dia menoleh ke arah kursi belakang, wajahnya berada di sisi bayangan, membuatnya semakin sulit untuk melihat ekspresinya.


"Tidak apa-apa, mungkin aku hanya makan terlalu banyak, perutku sedikit penuh."


0300 Saya pernah melihat orang dipaksa makan makanan anjing, tetapi tidak pernah melihat seseorang mengantarkannya ke pintu mereka sendiri