Xiaoxiaohe

Seluruh Kota Yong tahu bahwa Nona Sulung Su dari Keluarga Su memiliki sifat jahat dan reputasinya penuh skandal, bertindak secara aneh hari demi hari, membuat keluarganya tidak suka.
Ayah yang tidak berguna: "Aku pasti tidak memiliki anak perempuan seperti itu; satu-satunya putriku adalah Xinyan."
Nyonya Tua: "Hal tak tahu malu, kamu benar-benar mempermalukan Keluarga Su."
Adik perempuan seperti teratai putih: "Maaf, Kak, kita memang bukan orang dari dunia yang sama."
Bajingan: "Sampah yang tidak bisa menunjukkan wajahnya di depan umum, orang rendah tidak pantas masuk ke dalam lingkaran kita."
Namun...
Sebelum Nona Sulung Su mengungkapkan pendapatnya, berbagai bos tidak bisa menahan diri lebih lama.
Seorang Kaisar Film tertentu: "Mengganggu bosku—bosan hidup, ya?"
Sebuah Asosiasi tertentu: "Tuan Presiden, silakan beri instruksi, bangkrut atau diasingkan?"
Sebuah Grup tertentu: "Apa itu Keluarga Su? Bahkan tidak pantas membawa sepatu BOS."
Para tokoh terkemuka dari berbagai bidang: "Halo, saudara ipar!"
Su Ran: "?"
Sementara dunia luar tercengang dengan identitas-identitas yang terus terungkap dari Nona Sulung Su, pria yang legendaris karena misterius dan kedisiplinan yang terkendali menyapu Su Ran dalam pelukannya.
"Nenek kecil, apakah ada identitasmu yang aku tidak tahu?" suara pria tersebut menggoda, malas, dan santai.
Sister Ran melengkungkan bibir merahnya sedikit, tersenyum cerah: "Istrimu."

Identitas Rahasia Pewaris Terbuang

[Untuk ditransfer ke Su Xinyan tanpa syarat apapun.]


Betapa jelasnya; tampaknya Su Hongde tidak main-main mempersiapkan mas kawin untuk Su Xinyan.


Berpikir untuk menggunakannya sebagai batu loncatan bagi Su Xinyan, jangan harap!


Su Ran melirik kontrak itu dengan acuh tak acuh dan melemparkannya ke meja kopi. Bunyi renyah itu seperti tamparan keras di wajah Wen Peipei, membuat wajahnya yang penuh tanda usia tiba-tiba jatuh.


"Kamu ingin aku menandatangani? Baiklah! Tapi pertama-tama, kembalikan semua yang menjadi milikku selama bertahun-tahun ini, baru kita bisa membicarakan masalah ini," ujar Su Ran.


Wen Peipei mengernyitkan alisnya, ekspresinya perlahan menggelap.


"Hal-hal yang menjadi milikmu? Apa yang dimiliki Keluarga Su yang menjadi milikmu?"


Su Ran tersenyum, mengingatkannya dengan niat baik seolah-olah.
