Mata Su Ran bergetar sedikit, dan cahaya tajam di kedalaman matanya lenyap seketika.
Ia melirik Gu Heng, lalu mengeluarkan ponsel dari tasnya.
Saat melihat ID pemanggil, senyum tipis terlintas di matanya, dan lengkungan di bibirnya tak dapat disembunyikan.
Senyum di wajah Su Ran tertangkap sepenuhnya dalam pandangan Gu Heng, sebuah kilauan yang belum pernah dilihatnya sebelumnya, begitu berbeda dari sikapnya yang biasanya dingin dan acuh tak acuh terhadapnya, bahkan sudut matanya pun dihiasi kelembutan.
Dada Gu Heng mendadak sesak, menatap Su Ran hampir tak percaya.
Su Ran menggeser jari di tombol jawab dan menerima panggilan di depan Gu Heng.
"Halo?"
"Mau makan malam apa?"
Su Ran terkekeh pelan, suara yang menyenangkan didengar, namun terdengar sangat mengganggu di telinga Gu Heng.
"Apa saja boleh, kamu yang putuskan!"
Fu Qiyuan terkekeh lembut, "Baiklah, mau makan di luar atau pulang?
"Nenek menunggu kita di rumah, mari kita pulang!"