Begitu kapal agung dengan lambang Ravenstein terukir di atas lambung kapal itu mendarat, semua mata di area tingkat satu berpaling untuk melihat rombongan pemuda berambut putih berjalan keluar dari kapal.
Di garis depan pemuda-pemuda ini adalah seorang anak laki-laki dengan mata biru yang tajam, sebuah katana terikat di pinggangnya. Punggungnya tegak, matanya lurus ke depan, setiap langkahnya tepat dan terukur.
Saat Atticus memimpin kelompok, sikapnya hanya bisa digambarkan dengan dua kata: percaya diri tanpa gentar.
Aurora, Lucas, Nate dan setiap pemuda Ravenstein lainnya berjalan di belakangnya, dan jelas bagi semua yang menyaksikan bahwa mereka semua menganggapnya sebagai pemimpin mereka.
Setiap pemuda dari keluarga tingkat satu yang menyaksikan mereka mengerutkan kening mereka. Mereka semua terkejut, sungguh terkejut. Mereka semua tahu betapa kompetitifnya keluarga Ravenstein.
Mereka semua terkejut bahwa seluruh pemuda Ravenstein menunjukkan rasa hormat penuh kepada Atticus.