Pinggiran

Atticus bergerak menuju sisi timur hutan dengan kecepatan tinggi. Meskipun tubuhnya dipenuhi darah merah tua yang mulai mengering, ia telah pulih lebih atau kurang.

Namun, terlepas dari berapa banyak ramuan penyembuhan atau pemulihan stamina yang ia ingin minum, hal itu tidak banyak membantu memulihkan kemauannya.

Atticus masih berjuang dengan pergolakan batin, pergolakan yang mempertanyakan setiap langkahnya. Setiap tindakan atau pemikiran yang ia lakukan atau rencanakan selalu dilakukan dengan usaha berkali-kali lipat.

Namun, terlepas dari hambatan tersebut, gerakan Atticus tetap cepat dan gesit. Tubuhnya terasa ringan seperti bulu, kakinya nyaris menyentuh tanah sebelum ia sudah bergerak beberapa meter jauhnya.

Atticus belum menemukan musuh lagi dalam perjalanan, sebuah kejadian yang seharusnya membuatnya senang dan berterima kasih pada bintang-bintangnya, tetapi kerutan dalam muncul di wajah Atticus, dengan tangan yang sedikit menggenggam.