Bab 340: Tidak Ada Pilihan

*****

Tiga jam... Setelah tiga jam, barisan di depan Gabriel akhirnya mengerut hingga hanya satu orang lagi di depannya.

Setelah identitas orang tersebut diverifikasi, dia diizinkan masuk.

Para penjaga menatap tajam ke arah Gabriel, tampak lelah setelah seharian bekerja keras. "Cepatlah," ujar mereka.

Gabriel melangkah maju. Dia bisa melihat tidak terlalu jauh darinya, seorang Imam Kepala Cahaya duduk dengan nyaman di sebuah kursi. Dia tampak tidak terlalu memperhatikan orang-orang di dalam barisan. Jelas dia hanya di sini untuk berjaga-jaga dalam keadaan darurat. Tugas memeriksa identitas diserahkan kepada Penyihir biasa.

"Penyihir Cahaya lainnya." Penjaga itu menyadari tanda di punggung tangan Gabriel. Berkat ilusi, mereka tidak bisa melihat lebih dari sekadar Tanda Cahaya biasa.

"Siapa namamu?" tanya penjaga itu. "Dan dari mana asalmu?"

"Saya Raziel," jawab Gabriel, menciptakan identitas palsu. "Saya datang dari Kekaisaran Yann setelah mendengar tentang dekrit dari Gereja."