Gabriel meletakkan tangannya di pintu, merasakan gelombang energi yang menerjang ke arahnya. Hanya dia yang bisa merasakan badai energi di sekelilingnya. Dia merasa seakan-akan dirinya disobek oleh energi destruktif tersebut. Rasanya seakan pintu itu memperingatkannya agar mengambil tangannya jika tidak ingin mati.
Wajah Gabriel menjadi pucat. Dia bertanya-tanya apakah ini adalah perangkap dari Imam Kepala. Mereka yang menyuruhnya meletakkan tangannya di sana untuk memecahkan segel!
Tepat ketika dia akan melepas tangannya, energi destruktif itu tiba-tiba hilang ketika gelang putihnya mengirimkan energi menenangkan ke sekeliling tubuhnya, membentuk lapisan pelindung di sekitar tubuhnya yang secara khusus dapat menangkis energi destruktif ini.