Tanah Terlarang dari Alam Bawah tersebar sejauh mata memandang. Bahkan Gabriel tidak bisa melihat ujung sebenarnya dari Alam Terlarang begitu dia memasuki tempat itu.
Sebenarnya, Tanah Terlarang itu luas seperti benua. Aura kematian terasa kental di udara. Seolah-olah medan perang telah mandi dalam darah dari berbagai makhluk hidup.
Bahkan tanah yang dulu tampaknya biasa saja kini berwarna merah darah, seolah-olah bahkan jiwa di sini tidak lebih dari darah yang mengering.
Ada banyak lembah dan ngarai. Jelas, lembah-lembah itu tidak terbentuk secara alami. Sebaliknya, itu adalah akibat dari pertempuran besar yang pernah terjadi di sini!
Kekuatan di balik satu serangan bisa dilihat dari fakta bahwa bahkan serangan yang paling lemah berhasil meninggalkan lembah sedalam seribu meter di area yang dulunya datar di Alam Bawah.