Ruangannya gelap, namun dipenuhi dengan banyak retakan spatial di mana-mana, seolah-olah ruang itu sendiri sedang hancur.
Pada awalnya, para Dewa datang, berpikir mereka akan membunuh Yehezkiel. Namun, ketika mereka melihat serangan Yehezkiel, mereka sejenak terpana. Selain itu, mereka juga menyadari bahwa Yehezkiel tidak sendirian!
Tepat di depan mata mereka, Yehezkiel meminta seseorang untuk menghentikan mereka. Ini membuat mereka merasa bahwa mereka memiliki kesempatan.
Mereka bisa membunuh Yehezkiel lebih mudah ketika dia sedang terganggu. Beberapa dari mereka hanya perlu menahan Gabriel, sementara yang lainnya menyerang Yehezkiel.
Gabriel, sosok menjulang yang berbalut hitam, berdiri di depan mereka, memegang pedang bayangan. Pedang itu terbuat murni dari kegelapan, tetapi terasa lebih berbahaya karena memiliki jejak Energi Abyssal, yang cukup berbahaya bagi para dewa.