Suara langkah kaki menghilang, dan keheningan mengisi koridor, yang masih menyimpan kecanggungan yang Eve rasakan beberapa detik lalu.
Matanya sekarang beralih dari satu ujung koridor untuk melihat Vincent, yang tampak ke arah tempat pelayan itu menghilang. Matanya tiba-tiba tertangkap oleh mata Eve.
"Terus menatap dan aku akan percaya bahwa kamu memiliki perasaan yang tak terbalas kepadaku," ujar Vincent, warna merah tembaga di matanya lebih terlihat hari ini dibanding terakhir kali dia melihatnya.
Eve tidak terhibur oleh kata-katanya, dan dia bertanya kepadanya, "Apakah kamu selalu seperti ini?"
"Seperti apa?" Vincent secara halus namun tidak sadar menjilat gigi taringnya.
"Seolah-olah kamu bangun di sisi tempat tidur yang salah," jawab Eve, menatap balik kepadanya.