Kekacauan yang kamuflase

Rekomendasi Musik: Sol Mata a Francisco- Ivan Palomares

Eve menatap dalam ke mata merah gelap Vincent, yang sekarang menatap balik ke arahnya. Ketika putri duyung yang dipajang itu menjerit kesakitan ketika luka lain dibuat di pergelangan tangannya untuk mengeluarkan lebih banyak darah, Eve melepaskan pandangannya dari Vincent dan menatap putri duyung yang kesakitan.

Ia merasakan tangannya ditarik Vincent, berjalan menuju pintu dobel tertutup ruang bal. Ia menatap belakang kepala Vincent sambil masih bisa mendengar detak jantungnya berdentum di telinganya. Setiap langkah yang diambilnya terasa seperti jiwanya sedang disayat karena serpihan kaca yang semakin masuk ke telapak kakinya.

Darah Eve terus menetes di lantai marmer yang bersih. Ketika mereka mencapai pintu dobel, yang terasa seperti keabadian telah berlalu, Vincent dan dia berhenti sejenak.

"T-Tuan Vincent," Eve berbisik memanggil namanya.