Surat yang tertinggal

Di dalam kereta, Vincent duduk di samping jendela dengan kakinya bersilang satu di atas yang lain dan punggungnya bersandar pada kursi. Angin bertiup ke dalam kereta, mengacak sisi rambut peraknya yang telah ia sisir untuk soiree.

Sejak ia meninggalkan kota Meadow, senyum miring di bibir Vincent tidak pernah hilang, dan dia secara tidak sadar menjilati salah satu taringnya, mengingat ekspresi mata lebar sang putri duyung.

Hingga saat ini, Vincent sudah terbiasa dengan dua tipe wanita. Wanita yang berusaha mendapatkan perhatiannya dengan berharap dapat menetap bersamanya. Satu lagi adalah wanita yang ketakutan saat mereka memandangnya karena ia telah membuat mereka takut.