Bergoyang ditiup angin

Tuan Davis duduk di ruang tamu rumahnya, dan istrinya menemaninya setelah mereka selesai dengan pertemuan para pemburu. Dia telah mengambil salah satu botol dari lemari, menuangkan wiski ke dalam gelas sebelum duduk.

"Apakah kamu pikir itu ide yang baik untuk melibatkan Melanie dan Conner dalam hal ini? Mereka terlalu muda untuk ini," kata Nyonya Davis dengan suara tenang. Dia duduk di sofa lain, di mana satu-satunya cahaya di ruangan itu adalah lampu samping. "Saya tidak pikir Mel menyukainya."

"Dia di usia dua puluhan, bukan remaja yang tidak bisa memahami sesuatu," ucap Tuan Davis, menyeruput dari gelasnya. "Kamu tahu alasan utama mengapa kita bahkan memutuskan untuk mengirim anak-anak kita ke Veteris karena kita merasa ada yang mencurigakan, bukan?"

"Bagaimana bisa saya lupa. Kamu telah mengubah mereka menjadi domba kurban," gumam Nyonya Davis dengan kerutan di wajahnya dan ekspresi muram muncul di bibirnya.