Resmi Bertunangan

Keesokan harinya, Regaleon dan saya dipanggil ke kantor raja.

Padahal masih pagi. Saya berjalan di lorong menuju kantor ayah. Saya dipandu oleh salah satu pembantu ayah yang dipercaya dan Tricia menemani saya dari belakang.

Tak lama kemudian saya bisa melihat sebuah pintu di ujung koridor. Di sana berdiri seorang pemuda yang membelakangi kami. Dia mengenakan pakaian kebesaran hitam yang memancarkan aura kemegahan.

Pemuda itu berbalik saat kami semakin dekat. Saya melihat wajahnya di mana setengah bagian atasnya tertutup masker perak. Dia tersenyum kepadaku dengan lembut. Hatiku berdebar saat mata kami bertemu.

"Pangeran Regaleon, Anda datang cukup awal." Pembantu itu berkata dengan hormat. "Mengapa Anda belum masuk, Yang Mulia?"

"Pangeran kita sedang menunggu putri ketiga Alicia." Seorang pria tinggi di samping Regaleon berkata.

Jika saya tidak salah, pria ini juga bersama Regaleon dua tahun lalu di pesta ulang tahun saya.