Beberapa waktu setelah makan malam, aku pensiun ke kamarku untuk bersiap tidur. Tricia telah menyiapkan gaun tidurku sehingga aku telah berganti ke dalamnya.
"Apakah ada perintah lain, putri?" Tricia bertanya.
"Saya sudah baik, Tricia." Aku tersenyum. "Kamu juga pergi dan istirahatlah."
"Terima kasih Yang Mulia. Lalu saya akan pensiun sekarang." Tricia membungkuk dan meninggalkan ruangan. Dia perlahan menutup pintu.
Aku duduk di satu sisi tempat tidurku dan mengambil sebuah buku dari meja di samping tempat tidurku. Aku belum mengantuk jadi aku terus membaca novel yang sedang kubaca sebelumnya.
Setelah beberapa waktu aku mendengar suara ringan di balkonku. Hatiku berdegup sedikit.
'Bagaimana jika itu adalah penyusup?' Aku berpikir dalam hati.
Beruntunglah aku memiliki pisau tersembunyi di bawah bantalku. Setelah penculikan yang kualami, aku selalu membekali diriku dengan senjata kecil yang dapat disembunyikan.