Dampak Afrodisiak (2)

PERINGATAN: Hanya untuk usia 18 tahun ke atas karena konten dewasa dan seksual. Jika Anda di bawah 18 tahun, silakan lewati bab ini.

"Lili yang cantik." Regaleon berkata dengan penuh kelembutan. Dia mengangkatku dan menaruhku di sofa dengan lembut.

Setelah aku terbaring di sofa, aku melihat Regaleon melepas jubah dan rompinya. Dia perlahan membuka kancing baju lengan panjang putihnya.

Begitu kancingnya terbuka, aku melihat dadanya yang bidang. Tanpa sadar aku mengangkat tanganku dan merasakan dada lebarnya. Kulitnya panas, 'Itu adalah efek dari afrodisiak' pikirku.

Saat menjelajah dadanya yang lebar, aku merasakan beberapa bagian kasar dan tidak rata di kulitnya. Saat aku melihat, ada bekas luka yang terlihat di kulit putihnya.

"Jangan lihat itu." Regaleon berkata dengan sedih. "Itu jelek."

Aku melihat wajahnya yang memberi senyum sedih padaku. Hatiku sakit hanya membayangkan bagaimana dia mendapatkan bekas luka itu.