Tentang Sihir Terlarang

Hatiku terasa hangat saat berbicara dengan ibuku seperti ini. Berbicara tentang hal-hal seperti kehidupan cintaku kepada seorang ibu adalah salah satu hal yang hanya bisa kubayangkan, tapi kini di sini kami berhadapan muka.

"Oh mama, aku punya banyak hal untuk diceritakan kepadamu." Aku begitu bahagia sehingga air mata mulai jatuh dari mataku lagi.

"Kita punya banyak waktu untuk itu, sekarang karena kita bersama lagi." Ibu menghapus air mataku. "Tetapi pertama-tama kita perlu membicarakan hal yang paling mendesak." Nada bicara ibuku menjadi lebih serius dan wajah yang tersenyum berubah menjadi netral.

Aku menatap ibuku dengan kebingungan. Apa masalah mendesak yang sedang dibicarakan? Apakah ini tentang perang yang dimulai Bibi Patricia? Apakah ibuku tahu sesuatu?