'Apa ini? Mengapa saya merasa ada sesuatu yang menekan tubuh saya dengan keras?' saya berpikir.
Tubuh saya menyerah pada gravitasi dan saya terjatuh, hampir jatuh ke tanah. Namun sebelum lutut saya menyentuh lantai, bibi saya memegang lengan saya dan seketika rasanya berat itu menghilang.
Saya menatap bibi saya dengan bingung tapi dia hanya tersenyum ke saya tanpa mengatakan apa-apa.
"Ayo keponakanku. Aku akan menunjukkan harta karunku, setengah lain dari liontin." Bibi saya memimpin saya dengan tangan menuju meja tempat kotak perhiasan diletakkan.
Saya berhasil berjalan menuju meja di tengah ruangan dengan bibi saya masih memegang tangan saya. Saya melihat kotak perhiasannya. Bertolak belakang dengan isinya, kotak perhiasan itu terbuat dari kayu cokelat tua yang sederhana dengan ukiran daun dan bunga.