Saya sedang sarapan di ruang makan dengan Satiana di depan saya. Saya bisa melihat dia sesekali melirik saat makan. Saya penasaran apa yang dia lihat dan mengikuti arah pandangnya. Apa yang saya lihat membuat saya terkekeh. Jack sedang berdiri diam di samping, tampak serius. Pandangan Satiana pasti tertuju padanya.
Saat saya selesai makan, Satiana masih setengah jalan. Dia terdistrak oleh seseorang dan tak bisa menyelesaikan makan dengan cepat.
"Ahem." Saya meletakkan peralatan makan saya dan menyeka mulut dengan serbet. "Kalau kamu makan seperlambat itu, saya khawatir kita akan terlambat untuk pertemuan kita dengan Miss Matias." Saya menggoda Satiana.
Satiana terkejut dengan kata-kata saya. Jelas bahwa perhatiannya hanya kepada satu orang.
"M-Maaf kakak." Satiana merona karena malu. "Saya akan segera menyelesaikan makan." Reaksinya membuat saya terkekeh.
"Tenang saja Sati, saya tidak akan meninggalkanmu." Saya menggodanya lagi.