(Sudut Pandang Orang Ketiga)
Para bandit mulai membentuk dua kelompok setelah itu. Mereka menunggu sampai waktu yang ditentukan untuk pergantian giliran tiba. Seperti yang dikatakan informan, tepat pukul delapan dua pria yang menjaga pintu keluar meninggalkan pos mereka.
"B*jingan yang rajin." Bos mengumpat dengan suara rendah.
Tapi setelah dua penjaga tentara bayaran pergi, tidak ada yang datang untuk menggantikan pos jaga mereka. Apa yang dikatakan informan hanya satu yang sakit perut, jadi harusnya ada satu lagi yang menggantikan pos jaga.
"Ini aneh." Kata bos dengan perasaan gelisah.
"Apa yang kita tunggu bos?" Salah satu bandit bertanya.
"Ya, sepertinya yang satunya tidak datang." Kata bandit lainnya.
Bos masih meragukan. Dia memperhatikan sesuatu yang tidak biasa dan merasa tidak nyaman karenanya.
"Ini kesempatan kita bos." Salah satu bandit berbisik padanya. "Seperti yang kau katakan, dewi keberuntungan ada di pihak kita malam ini."