(Sudut Pandang Regaleon)
"BERANI-BERANINYA KAU!" Gladiolus mengaum dengan marah.
Langit bergemuruh bersamanya. Kilat berkilat dan guntur menggelegar.
'Sepertinya dia yang mengendalikan cuaca sejak tadi.' Pikirku sendiri. 'Seperti ibu, seperti anak.' Aku bersiap untuk serangannya.
Aku mendengar suara keras dari guntur dan melihat ke langit gelap, banyak kilatan cahaya dan raungan guntur dapat terlihat dan terdengar. Kemudian cahaya berkedip di sekeliling, menunjukkan bahwa petir jelas akan menyambar. Aku bisa merasakan bulu di sekujur tubuhku berdiri. Tubuhku memberi tahu bahwa aku berada dalam garis bahaya.
"BAJU ZIRAH API!" Aku cepat mengenakan baju zirah api dan menggunakan apiku untuk terbang menjauh dari tempat aku berdiri. Dan seperti yang dikatakan instingku, petir menyambar tanah dari tempatku berdiri.
"Aku juga bisa bermain dalam permainan itu." Aku mendengar Gladiolus berkata dengan amarah di matanya.