Di gubuk kecil itu, sebuah lampu minyak menyala dengan tenang. Dimitri kecil dibalut hangat di tempat tidurnya. Dia bernapas teratur saat dia tidur. Ibunya memandangnya dengan kasih sayang. Dia mencium kening putranya dan berdiri lalu berjalan menuju meja.
Gubuk lusuh itu kecil. Hanya memiliki satu ruangan yang terdiri dari dapur, ruang makan, dan area tidur. Hanya ada satu tempat tidur di mana Dimitri dan ibunya tidur berdampingan.
Ibu Dimitri duduk di kursi di dekat meja dan menghela napas. Dia melihat putranya yang tertidur dengan damai.
"Seandainya aku bisa memberitahumu bahwa kamu memiliki darah kerajaan Atlantian, maka hal ini tidak akan terjadi padamu." kata ibu Dimitri yang hanya dapat didengarnya. "Seandainya ayahmu mengakui kamu sebagai salah satu anaknya.