Ancient Xi

Dalam masa-masa kacau, seseorang mencari kelangsungan hidup; dalam masa-masa makmur, seseorang mencari ketenaran.
Meskipun telah ditempa oleh liku-liku kehidupan, Dinasti Yu yang Agung masih mendapati dirinya dalam era kemakmuran.
Di barat laut, seorang pemuda menempuh perjalanan sembilan ribu mil dengan berjalan kaki, membunuh Iblis Besar sendirian untuk bersaing demi kejayaan seumur hidup.
Di Danau Long, seorang Grandmaster tiada tandingan bergegas ke dunia fana untuk mendirikan sekte, meninggalkan namanya untuk dihormati selama seratus generasi.
Di ibu kota kekaisaran, sosok suci menyebarkan ajarannya jauh dan luas, dengan pengikut di seluruh Qingzhou, warisannya bertahan selamanya.
Namun di dalam Kota Qingzhou, di dalam kompleks keluarga dengan warisan militer yang panjang, ada seorang anak yang tidak pernah terlibat dalam kegiatan serius, malah menghabiskan hari-harinya bermain catur, melukis, memancing, dan bermain kecapi.
Tahun-tahun kemudian—

Ikuti jalur Dao dari masa bayi

Keduanya memikirkan hal ini dan saling bertukar pandang, ekspresi mereka menjadi sedikit lebih serius.


Sebagai guru di akademi, bagaimana mungkin mereka dapat menjadi teladan dalam membantu murid untuk curang?


Tidak, tidak, meskipun kamu adalah tuan muda dari Mansion Jenderal Ilahi, ini tidak dapat diterima, dan tidak ada hadiah... Pah, hadiah apa, bahkan hadiah pun tidak membuatnya dapat diterima, kamu bukan pangeran...


Saat mereka memeras otak tentang bagaimana dengan lembut menolak pemuda itu, Li Hao sudah merespons kata-kata Shen Yunqing:


"Teknik budidaya itu, aku sudah menguasainya."


"Sebenarnya, wajar jika kamu merasa sulit, pelan-pelan saja dalam memahaminya..."


Kata-kata Shen Yunqing terhenti saat tiba-tiba dia membeku, memandang Li Hao dengan keheranan: "Apa yang kamu katakan?"


"Aku bilang, teknik budidaya pada batu besar itu, aku sudah menguasainya." Li Hao harus mengulangi dirinya sendiri, curiga bahwa orang tua itu kurang pendengaran.


Bab 45: Membalikkan Keadaan