Ancient Xi

Dalam masa-masa kacau, seseorang mencari kelangsungan hidup; dalam masa-masa makmur, seseorang mencari ketenaran.
Meskipun telah ditempa oleh liku-liku kehidupan, Dinasti Yu yang Agung masih mendapati dirinya dalam era kemakmuran.
Di barat laut, seorang pemuda menempuh perjalanan sembilan ribu mil dengan berjalan kaki, membunuh Iblis Besar sendirian untuk bersaing demi kejayaan seumur hidup.
Di Danau Long, seorang Grandmaster tiada tandingan bergegas ke dunia fana untuk mendirikan sekte, meninggalkan namanya untuk dihormati selama seratus generasi.
Di ibu kota kekaisaran, sosok suci menyebarkan ajarannya jauh dan luas, dengan pengikut di seluruh Qingzhou, warisannya bertahan selamanya.
Namun di dalam Kota Qingzhou, di dalam kompleks keluarga dengan warisan militer yang panjang, ada seorang anak yang tidak pernah terlibat dalam kegiatan serius, malah menghabiskan hari-harinya bermain catur, melukis, memancing, dan bermain kecapi.
Tahun-tahun kemudian—

Ikuti jalur Dao dari masa bayi

Di perbatasan barat Liangzhou, jauh di dalam danau dua ribu mil jauhnya.


Di dalam danau, bayangan gelap perlahan tenggelam dan muncul di bawah permukaan, seperti makhluk kolosal yang bersembunyi di jurang, memancarkan aura yang menakutkan.


Tiba-tiba, seekor burung merah melesat dengan suara melengking.


Saat mendekati danau, ia berubah menjadi sosok seorang gadis dengan gaun merah.


Dia berhenti di atas danau yang dalam, membungkuk, dan dengan hormat berkata, "Hongyun dari Istana Tianji menyampaikan salamnya kepada para tetua Gerbang Naga."


Di permukaan danau yang tenang, sebuah bayangan tiba-tiba muncul, kemudian tubuhnya dengan cepat menyusut, berubah menjadi sosok seorang tetua.


"Ada apa?" tanya sang tetua kepada gadis dengan gaun panjang itu, dengan tenang.


Bab 54: Studi Rahasia Surga (Pembaruan kedua, mencari tiket bulanan)