Bab 52: Li Hao Kembar, Dilarang Masuk Jalan Naga

Hujan musim semi gerimis tanpa henti.

Gunung yang jauh dan hutan yang dekat di luar gerbang tertutup dalam tirai benang-benang hujan keperakan.

Suara tetesan hujan yang terus-menerus mengenai halaman berpagarkan kecil sebelum menciprati celah-celah batu biru, mengeluarkan aroma tanah.

Di dapur terdapat ketel teh, dan di atas tikar duduk dua orang.

Salah satunya adalah Li Hao, yang lainnya, juga Li Hao.

Benar.

Pada saat ini, kedua sosok yang sedang menyeruput teh dan bermain catur di halaman kecil ini adalah Li Hao.

Melihat mereka, mereka tidak dapat dibedakan satu sama lain.

Hanya saja Li Hao yang lain tampak agak tumpul, pandangannya sedikit kaku.

"Seperti yang diduga, tidak terlalu cerdas," Li Hao berkomentar.

Ketika Li Hao menempatkan sebuah bidak di papan, dia memenangkan permainan lagi, tetapi dia tidak mendapatkan pengalaman dari situ.

Bahkan permainan dalam bentuk ini ditentukan oleh panel sebagai dia bermain melawan dirinya sendiri.