"Cepat, cepat, lepas kasayamu."
Banyak biksu muda yang baru bergabung dengan Gunung Wuliang dengan tergesa-gesa melepas kasaya mereka dan bergegas turun gunung.
Beberapa biksu yang lebih tua, dengan keyakinan mendalam pada Buddha, duduk di alun-alun, tangan ditekan bersama, melafalkan Kitab Suci Buddha, tampak menghadapi bencana iblis ini.
Di bawah bimbingan beberapa biksu yang lebih tua ini, semakin banyak murid duduk di alun-alun, nyanyian kitab suci mereka bergema seperti sebuah himne, seakan menolak kekuatan iblis ini dengan kebenaran jalan Buddha.
Qi Pedang yang berputar semakin besar, menyebar dari puncak Gunung Semangat, menyebar di atas puncak belasan puncak.
Ada dingin yang mengerikan dan mematikan antara langit dan bumi.
Banyak biksu yang menuju Gunung Semangat, di bawah kejutan dan ketakutan, beberapa berdiri di kejauhan, tangan ditekan bersama, menunjukkan ekspresi tekad yang pasrah.
Yang lain, panik, merobek kasaya mereka dan berbalik untuk berlari.