Sorahana

Seorang pembunuh tak tertandingi, nama sandi: Hua, telah memulai kariernya sejak kecil. Catatan misinya sempurna dan siapa pun yang dianggap musuhnya akan berakhir mati tanpa mengetahui alasannya.

Ketika perang berakhir, dia dikirim ke sebuah institusi di mana dia diawasi dengan ketat. Dokter yang bertanggung jawab memberinya sebuah novel wuxia biasa untuk dibaca.

Sebuah longsoran salju terjadi setelah dia selesai membaca.

Ketika dia bangun, dia telah berubah menjadi Nan Hua, putri muda dari keluarga militer yang kuat di novel yang dibacanya. Gadis itu juga tunangan karakter utama sebelumnya, yang akan mati karena menghalangi cinta karakter utama.

Sekarang dia yang mengambil alih, siapa yang berani bertindak sembarangan di sekitarnya? Mereka tidak akan pernah tahu bagaimana mereka berakhir begitu tragis!

Tapi... karakter utama, apa yang kamu lakukan berkeliaran di sekitarnya? Bukankah seharusnya kamu fokus pada perang yang akan datang dan menyelamatkan pemeran utama wanita kamu?

Mengapa kamu mencoba segala cara untuk memenangkannya, ya?

Legenda Terlupakan dari Bunga Berlumuran Darah

Wanita itu tertawa lirih. "Nama saya Chen Yuan, kalian bisa memanggil saya Kakak Senior Chen atau Kakak Senior Yuan. Kakak Senior Shan, apakah di antara kedua junior baru ada yang seperti Kakak Kelima Senior?"


Shan Yu berjalan mendekat dengan Kuang Shen dan Nan Hua mengikutinya dari belakang. "Ya, adik junior kesepuluhmu mungkin sepadan dengan dia."


"Saya sangat ingin mendengar reaksi Kakak Senior Yu jika kamu mengatakannya di depan dia." Chen Yuan tersenyum dan berdiri perlahan. Dia mengambil tongkat di sebelahnya dan menggunakannya untuk mengetuk jalan di depannya.


Ekspresi Kuang Shen berubah ketika melihat itu. Dia baru menyadari bahwa Chen Yuan sebenarnya buta ketika melihat ini.


Di sisi lain, Nan Hua tetap tenang. Dia telah bertanya-tanya bagaimana Chen Yuan berhasil menebak kehadiran mereka dan sepertinya wanita muda ini juga mengetahui seni bela diri. Belum lagi, dia pasti memiliki pendengaran yang sangat baik mengingat dia selalu membawa seruling bambu.
