Sorahana

Seorang pembunuh tak tertandingi, nama sandi: Hua, telah memulai kariernya sejak kecil. Catatan misinya sempurna dan siapa pun yang dianggap musuhnya akan berakhir mati tanpa mengetahui alasannya.

Ketika perang berakhir, dia dikirim ke sebuah institusi di mana dia diawasi dengan ketat. Dokter yang bertanggung jawab memberinya sebuah novel wuxia biasa untuk dibaca.

Sebuah longsoran salju terjadi setelah dia selesai membaca.

Ketika dia bangun, dia telah berubah menjadi Nan Hua, putri muda dari keluarga militer yang kuat di novel yang dibacanya. Gadis itu juga tunangan karakter utama sebelumnya, yang akan mati karena menghalangi cinta karakter utama.

Sekarang dia yang mengambil alih, siapa yang berani bertindak sembarangan di sekitarnya? Mereka tidak akan pernah tahu bagaimana mereka berakhir begitu tragis!

Tapi... karakter utama, apa yang kamu lakukan berkeliaran di sekitarnya? Bukankah seharusnya kamu fokus pada perang yang akan datang dan menyelamatkan pemeran utama wanita kamu?

Mengapa kamu mencoba segala cara untuk memenangkannya, ya?

Legenda Terlupakan dari Bunga Berlumuran Darah

Hou Liang mengerutkan kening, tetapi dia tahu bahwa dia tidak bisa menghentikan apa yang Feng Ao Kuai ingin lakukan. "Hati-hati."


Feng Ao Kuai memberikan anggukan singkat sebelum bergegas turun menggunakan tangga yang sempit. Dia tidak menggunakan tangga yang lain karena barisan tentara dari Keluarga Nan sedang naik sekarang.


Di sisi lain, Hou Liang bergegas ke puncak tembok di mana Komandan Hai sedang sibuk membunuh para tentara di sekelilingnya. Jelas bahwa komandan itu tidak lagi peduli apakah yang dia bunuh adalah teman atau musuh.


"Kamu sudah menjadi gila sekarang." Hou Liang memandang ke arah komandan di depannya dan menghela napas. Mereka berdua memasuki medan perang sekitar waktu yang sama, jadi Hou Liang mengenal komandan ini selama beberapa waktu. Mereka sesekali bertemu.


Siapa yang akan mengira bahwa Keluarga Hai akan begitu ambisius hingga mereka bahkan mengadakan pemberontakan dengan Pangeran Kedua?


Istana Hai (1)