Kelompok itu terus berlari, dan setelah beberapa menit, mereka melihat sebuah kastil hijau besar.
Hutan Liar masih terlihat di selatan, tetapi tidak mencapai kastil besar itu.
Shang bisa melihat bahwa kastil itu sepenuhnya terbuat dari bijih Tahap Komandan, yang tentunya tidak murah. Seseorang bahkan bisa menyebutnya pemborosan untuk menciptakan kastil sebesar itu dari bijih Tahap Komandan. Jika digunakan untuk senjata, kastil ini bisa melengkapi ribuan Pejuang Tahap Komandan dengan satu set lengkap baju zirah dan senjata.
Tidak sulit untuk menebak siapa yang tinggal di sini.
"Semua orang, tolong tunggu di pintu masuk. Saya harus mengucapkan selamat tinggal pada pengganti saya untuk hari ini," ujar Adipati Angin Ribut sambil tersenyum.
Lalu, Adipati Angin Ribut melewati para penjaga yang membungkuk, yang merupakan Sihir Nyata, dan masuk ke dalam.
Ya, ini adalah rumah Adipati Angin Ribut.