"Sigh. Dulu, dia paling dekat dengan He Ning. Pada waktu itu, keluarga kami dan keluarga He bisa dianggap sebagai teman dekat keluarga. Kemudian, ada perpecahan karena idealisme yang berbeda. Selain itu, anak-anak dari keluarga He ini semua penipu jadi kami berhenti berinteraksi dengan mereka," kata Xia He dengan menyesal.
Pantas saja Jiang Shu memandang He Ning dengan emosi campur aduk. Mungkin dia masih belum bisa mengerti mengapa kakak besar yang melindungi dan memanjakannya dulu akan membunuh seluruh keluarganya.
"Ketika Xia Zhe pulang, aku pasti akan memberinya pelajaran. Aku harus meminta Bibi untuk kembali dan memarahinya juga. Dia terlalu memanjakanmu!" kata Xia He sambil mengerutkan kening pada Qiao Mei.
"Aku yang berlebihan. Kakak perempuan, jangan marahi Xia Zhe lagi," kata Qiao Mei dengan lembut.