Kerumunan menjadi hening oleh pernyataan Noah namun kemudian kembali riuh oleh kata-kata Manuel.
"Rumah terbaik di akademi adalah milik siswa terkuat. Jika kamu menginginkannya, kamu harus mengalahkan saya."
Kerumunan meledak dalam sorak-sorai, sikap Manuel kelihatannya lebih diapresiasi daripada Noah.
Satu penuh kebanggaan dan percaya diri sementara yang lain dingin dan acuh tak acuh, tidak ada keraguan tentang siapa yang akan menarik dukungan para siswa.
Noah menggelengkan kepala dan menghunus sabernya.
"Ayo kita mulai saja, saya ada urusan lain untuk dilakukan."
Gelombang kedinginan menyelimuti panggung saat Noah fokus pada lawannya.
Ekspresi Manuel berubah seketika, wajah tersenyumnya berubah menjadi sangat serius.
Tatapan Noah seakan menembus fisiknya dan tekanan yang ditimbulkannya membuat sesak.
'Tekad bertarungnya memang patut dipuji.'
Manuel berpikir, salah mengira tekanan dari lautan kesadaran Noah sebagai kekuatan bertarungnya.