159. Cerita

Dia memiliki banyak kenangan tentang pertarungannya.

Dari pertama kali dia melawan Empat mata serigala peringkat 1 hingga pertarungan terakhirnya di arena, gaya bertarungnya selalu berfokus pada dua kualitas: kecepatan dan ketajaman.

Dia mencoba menekankan makna ketajaman pada danau gelap, fokus pada kenangan ketika dia membunuh musuh-musuhnya dalam satu serangan.

Proses penempaan memakan waktu yang lama.

Dia harus terlebih dahulu menyinkronkan energi mentalnya dengan ide ketajaman yang dimilikinya, kemudian mencampur lebih banyak energi mental ke dalam danau gelap untuk menyesuaikan sifat "Napas" dengan yang telah dia tetapkan.

Satu minggu lagi berlalu, dengan Ivor yang dengan tenang berdiri di sampingnya, menunggu hasil penempaannya.

Pada malam hari ketujuh, Noah membuka matanya dan mengulurkan tangannya di depannya.

Di atas telapak tangannya, sebuah cairan biru terapung dengan damai.