163. Macan kumbang

Bukan karena Samuel tidak memiliki teknik atau mantra untuk menghindari serangan, tetapi efek kejutan yang dipadukan dengan rasa takut yang dia rasakan karena kehadiran Noah membuatnya tak berdaya sejenak.

Dan momen itulah yang dimanfaatkan oleh Noah.

Kepala bangsawan itu menggali tanah dan sedikit jejak darah keluar darinya.

Noah mengangkat kepala Samuel dari rambutnya dan menunggu reaksinya.

"Kenapa kamu melakukan ini!? Siapa yang kau pikir dirimu!?"

Ucapannya terpotong karena Noah membanting kepala itu kembali ke tanah.

Dia mengangkatnya lagi dan menunggu.

"Seharusnya kau berha-"

Noah membantingnya kembali ke lubang dan menariknya keluar.

"Tunggu! Aku minta maaf! Aku tidak akan pernah berbicara di belakangmu lagi!"

Wajah Samuel penuh dengan darah dan tanah dengan sedikit jejak air mata di matanya.

Noah melepaskan rambutnya dan tersenyum kepadanya, sambil menepuk bahu Samuel dengan ringan.