Pada pukul lima sore, Jiang Man tiba di lokasi yang telah diatur oleh Louis.
Tempat itu bernama 'Red Maple Court,' sebuah restoran China bergaya kuno.
Restoran itu dibangun seperti halaman kuno, lengkap dengan paviliun dan kolam teratai.
Karena sudah musim dingin, seluruh halaman dibalut dalam putih keperakan.
Salju telah turun dalam beberapa hari terakhir. Walaupun tipis, salju belum mencair karena suhu yang rendah.
Terutama serpihan salju di cabang-cabang, sepotong demi sepotong, dari kejauhan, seseorang mungkin berpikir itu adalah bunga pir.
Jiang Man berjalan sepanjang koridor, sangat menyukai pemandangan di sekitarnya.
Dia tahu bahwa Louis, orang asing itu, sengaja catering untuk seleranya, mengetahui bahwa dia menyukai hal-hal bergaya China, jadi dia secara khusus memilih tempat pertemuan ini.
"Apakah orang yang baru saja masuk adalah Jiang Man?"