Hari Berakhir, Bulan Berwarna Darah

Permaisuri Bulan sedang mendengarkan suara di ujung telepon ketika dia mendengar Ibu Pemandian Darah mengatakan bahwa Lin Yuan tersedot ke dalam Retakan Dimensi Kelas 3 di luar Kota Biru Indigo.

Selain itu, tidak diketahui apa yang salah dengan retakan dimensi ini yang bahkan memungkinkannya untuk berkembang.

Senuman tiba-tiba merekah di wajah Permaisuri Bulan yang sebelumnya tanpa ekspresi.

Senyuman ini bagaikan bunga epiphyllum, membawa sekejap kejelasan.

Tepat saat Permaisuri Bulan tersenyum, bulan terang yang menggantikan matahari terik dan memancarkan sinar bulan dingin tiba-tiba ternoda darah.

Begitu bulan menjadi tercemar, dinginnya yang semula berubah menjadi tekad membunuh yang mendidih di cakrawala.

Pada saat itu, di dalam Federasi Radiance, murid-murid para ahli yang memandang ke cakrawala menyusut secara bersamaan.

Adapun orang-orang biasa yang tak terhitung jumlahnya menatap langit, kenangan berdebu tiba-tiba terungkap.