Harus Hidup

Sudah jauh malam, dan ombak dingin yang menggulung menghantam papan kayu yang sudah lapuk di tepi pantai.

Suara erangan makhluk laut dapat terdengar di sekelilingnya.

Meski malam begitu gelap, sinar bintang dengan lembut menerangi siluet makhluk laut raksasa di bawah air.

Ikan perak itu memiliki ekor yang panjangnya puluhan sentimeter, dan menggerakkannya di depan papan kayu. Sebuah benang tipis menghubungkan papan kayu dengan ekornya saat ikan menarik papan kayu ke depan.

Aura yang dipancarkan dari ikan perak sedikit menakutkan makhluk laut dalam yang sedang hibernasi.

Terdapat retakan bergerigi di seluruh tubuh ikan perak, seolah-olah itu akan pecah kapan saja.

Meski aura ikan perak mengesankan, kekuatan hidupnya sangat lemah.

Seorang pria tua duduk di atas papan kayu. Setengah tubuhnya sudah hilang. Dia menghela napas sambil melihat wanita berambut pendek di sebelahnya. Wajah wanita itu sepucat lembaran kertas, dan dia berkeringat dingin.