Ketika Lin Yuan mendengar tangisan burung yang seperti makhluk abadi, dia segera melihat ke sarang emas yang berada di cabang Pohon Parasol Feniks Bertengger. Sarang emas itu seperti matahari yang sedang menyeduh matahari terbit yang cerah.
Seperti matahari terbit yang cahaya, api emas yang membakar di daun-daun Pohon Parasol Feniks Bertengger telah tertutup bayangan.
Sebuah kucing bertiga ekor sedang berjongkok di atas Tanah Murni Kebahagiaan yang putih salju. Ia mengibaskan ekornya sambil memandang sarang emas dengan wajah kecil yang penuh kebahagiaan.
Pada saat itu, telinga kecil kucing tersebut bergerak saat ia mendeteksi seseorang di belakangnya. Ia segera berbalik dan berlari. Dalam beberapa langkah saja, ia memasuki pelukan Lin Yuan dan berkata dengan suara meongan, "Yuan, Chimey akan bangun!"