"""
Tangan Nyonya Lin gemetar, pupilnya melebar karena terkejut. Bapak Lin memegang tangan Nyonya Lin, bibirnya bergetar karena tidak tahu harus berkata apa.
Mungkinkah gadis cantik dan anggun yang berdiri di hadapan mereka ini benar-benar putri kandung mereka, Gu Zi?
Meskipun mereka telah beberapa kali datang ke kota, putri kandung mereka selalu menolak untuk bertemu, namun mereka tidak pernah mempertanyakan keputusannya.
Lagi pula, siapa yang terbiasa dengan kehidupan nyaman di kota mau menghadapi kesulitan di pedesaan? Mereka mengerti hal itu.
Mereka tak pernah menyangka bahwa dia akan muncul di hadapan mereka sekarang.
Penuh dengan emosi, mereka sangat ingin memeluk anak mereka tetapi merasa tidak pantas.
Memandang putri mereka, dia tampak berasal dari dunia yang sama sekali berbeda dari mereka.
Terdiam di tempat, mereka membiarkan air mata mengalir, tetapi tidak berani mengambil tindakan. Sekadar melihat putri mereka sudah sangat memuaskan.