Abigail Green tidak pernah mengira Brandon Piers akan menolaknya.
Namun, ketika dia mendengar, "Bagaimana jika saya tidak setuju?" dia menyadari bahwa keyakinannya sebelumnya hanyalah angan-angan semata.
Dia percaya kehidupan Brandon lebih penting daripada pertunangan.
Paling tidak lebih penting daripada pertunangan dengan Ruby Green.
Namun, penolakan Brandon tiba-tiba membuatnya menyadari bahwa dia telah membuat kesalahan penilaian yang subjektif. Meskipun dia telah membantu Brandon, menyelamatkan hidupnya, itu tidak berarti dia harus menyetujui semua persyaratannya.
Berkutat untuk mengendalikan dirinya, Abigail menatap keras pada Brandon. Wajah yang dulu ia anggap menawan kini tampak kurang menarik, dan nada suaranya menjadi dingin. "Apakah tuan muda kedua menolak saya?"